Jenis-jenis Komponen Elektronika Dasar Beserta Fungsinya

admin
0


komponen elektronika

Komponen elektronika adalah komponen yang digunakan dalam rangkaian elektronika untuk mengontrol atau memodifikasi arus listrik, tegangan dan sinyal-sinyal elektronik.  Dalam rangkaian elektronika pada umumnya terdiri dari komponen aktif dan komponen pasif.

Komponen pasif seperti resistor, kapasitor dan induktor yang tidak dapat menghasilkan sinyal listrik. Namun digunakan untuk mengatur atau mengubah sinyal listrik yang dilewatkan melalui rangkaian. Sedangkan komponen aktif seperti transistor, dioda dan IC dapat digunakan untuk memperkuat atau memanipulasi sinyal listrik dan biasanya memiliki kemampuan untuk menghasilkan sinyal listrik.

(toc) #title=(Table of Content)

Komponen elektronika memainkan peran penting dalam desain dan pembuatan rangkaian elektronik dari perangkat sederhana seperti lampu flip-flop hingga perangkat canggih seperti komputer dan perangkat seluler.


Jenis-jenis Komponen Elektronika Dasar

Komponen Pasif

Komponen pasif merupakan komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak membutuhkan sumber tegangan maupun sumber arus tersendiri.

1. Resistor

Resistor adalah salah satu komponen elektronika pasif yang digunakan untuk mengatur aliran listrik dalam suatu rangkaian elektronik. Resistor mempunyai dua terminal yang dapat terhubung ke sirkuit dan dapat mengurangi kekuatan arus listrik yang mengalir melalui rangkaian.

Resistor mempunyai nilai resistansi yang diukur dalan satuan ohm (Ω), yang meunjukkan seberapa besar hambatan yang diberikan oleh resister terhadap arus listrik yang mengalir melaluinya. Resistansi sebuah resistor dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

R=V/I

Di mana
R adalah resistansi dalam ohm
V adalah tedangan dalam volt
I adalah arus listrik dalam ampere

Resistor tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran termasuk resistor karbon, resistor film logam dan resistor lapisan tipis. Resistor juga memiliki toleransi yang menunjukkan seberapa dekat nilai resistansinya dengan nilai yang sebenarnya.

[BACA: "Cara Membaca Kode Warna Resistor dan Menghitungnya"]

Resistor digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik seperti dalam sirkuit daya untuk mengontrol aliran arus listrik dan dalam sirkuit audio untuk mengontrol volume suara. Resistansi yang tepat sangat penting dalan desain rangkaian elektronik karena perubahan nilai resistansi dapat mempengaruhi kinerja rangkaian secara keseluruhan.


Fungsi Resistor

Fungsi utama resistor adalah menghambat arus listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian. Berikut beberapa fungsi resistor dalam aplikasi elektronik:

  1. Pembatas Arus
  2. Pembagi Tegangan
  3. Penurun Tegangan
  4. Sumber Arus
  5. Filter
  6. Pengatur Tegangan
  7. Pendingin
  8. Sinyal

Jenis-jenis Resistor

  1. Fixed Resistor
    • Carbon Compositon Resistor (Resistor Komposisi Karbon)
    • Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)
    • Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
  2. Variable Resistor
    • Potensiometer
    • Rheostat
    • Preset Resistor (Trimpot)
  3. Thermistor (Thermal Resistor)
    • NTC (Negative Temperature Coefficient)
    • PTC (Positive Temperature Coefficient)
  4. LDR (Light Dependent Resistor)

[BACA: "Jenis-jenis Resistor dan Penjelasannya"]


2. Kapasitor

Kapasitor adalah salah satu jenis komponent elektronika pasif yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik an memodifikasi sinyal elektronik dalam rangkaian elektronik. Kapasitor terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan dielektrik dan memiliki dua terminal untuk menghubungkan ke rangkaian elektronik.

Kapasitor memiliki kemampuan untuk menahan muatan listrik di antara dua konduktor dan memungkinkan muatan listrik tersebut mengalir melalui bahan dielektrik. Kapasitor memiliki kapasitansi, yaitu kapasitas untuk menyimpan muatan listrik yang diukur dalam satuan farad (F). Kapasitansi sebuah kapasitor dapat dihitung dengan menggunakan rumus:


C = Q/V

di mana
C adalah kapasitansi dalam farad,
Q adalah muatan listrik dalam coulomb, dan
V adalah tegangan dalam volt.

Kapasitor tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran, termasuk kapasitor keramik, kapasitor elektrolitik, dan kapasitor film. Setiap jenis kapasitor memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan digunakan dalam aplikasi yang berbeda pula. Kapasitor keramik digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kecepatan dan ketepatan sinyal, sementara kapasitor elektrolitik digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kapasitansi yang tinggi.

Kapasitor digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik seperti dalam sirkuit filter untuk memfilter sinyal frekuensi tinggi dalam sirkuit catu daya untuk menyimpan muatan listrik dan dalam sirkuit osilator untuk menghasilkan gelombang sinusoidal. Kapasitor juga digunakan dalam sistem audio untuk memodifikasi sinyal suara.

Fungsi Kapasitor

Kapasitor memiliki beberapa fungsi penting dalam aplikasi elektronik, antara lain:

  1. Menyimpan muatan listrik
  2. Filtering
  3. Kopling
  4. Stabilisasi
  5. Resonansi
  6. Timing
  7. Penghilang Noise


Jenis-jenis Kapasitor

  1. Kapasitor Biasa (Non-polaritas)
    • Kapasitor Keramik
    • Kapasitor Film / Polyester
    • Kapasitor Mika
    • Kapasitor Kertas
  2. Kapasitor Elektrolit (Polaritas)
    • Kapasitor Elektrolitik
    • Kapasitor Tantalum
  3. Kapasitor Variabel
    • Trimmer
    • Varco
  4. Kapasitor Supresi


[BACA: "Jenis-jenis Kapasitor dan Penjelasannya"]


3. Induktor

Induktor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang memiliki kemampuan untuk menyimpan energi dalam medan magnetik. Komponen ini terdiri dari sebuah kumparan kawat atau sering disebut sebagai coil yang dibuat dari bahan konduktor seperti tembaga atau aluminium.

Komponen Dasar Induktor

Beberapa komponen dasar dari induktor adalah sebagai berikut:

  1. Kumparan: Kumparan kawat ini merupakan bagian utama dari induktor. Kumparan terdiri dari kawat yang melingkar pada sebuah inti magnetik atau bahkan pada udara.
  2. Inti: Induktor dapat memiliki inti yang terbuat dari berbagai jenis bahan seperti besi, ferit, atau bahkan udara. Inti ini berfungsi untuk memfokuskan medan magnetik pada kumparan sehingga memperkuat induktansi.
  3. Lilitan: Lilitan adalah jumlah kawat yang melingkar pada inti atau inti udara. Semakin banyak lilitan, semakin besar induktansi induktor.
  4. Arus: Arus listrik yang mengalir pada kumparan induktor akan menimbulkan medan magnetik yang akan menimbulkan tegangan induksi pada kumparan tersebut.
  5. Induktansi: Induktansi adalah sifat dasar dari induktor yang menunjukkan kemampuan sebuah induktor untuk menyimpan energi dalam bentuk medan magnetik. Satuan induktansi adalah Henry (H).
  6. Resistansi: Resistansi adalah kemampuan sebuah induktor untuk menahan arus listrik yang mengalir melalui kumparan. Resistansi ini tergantung pada ukuran kawat dan jumlah lilitan pada kumparan induktor.


Fungsi Induktor

Fungsi utama dari komponen elektronika induktor adalah untuk menyimpan energi dalam bentuk medan magnetik. Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan pada induktor, medan magnetik akan terbentuk di sekitar kumparan tersebut. Ketika arus listrik berhenti mengalir medan magnetik akan menghilang dan energi yang disimpan dalam bentuk medan magnetik akan dilepaskan kembali dalam bentuk arus listrik.

Berikut adalah beberapa fungsi umum dari induktor dalam rangkaian elektronika:

  • Menyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet
  • Meneruskan arus searah (DC) dalam rangkaian listrik
  • Menahan arus bolak balik (AC)
  • Sebagai alat yang menimbulkan gaya magnet
  • Sebagai filter maupun penalaan atau tunning
  • Dapat membangkitkan getaran
  • Dapat melipat gandakan tegangan atau arus


Jenis-jenis Induktor

  1. Induktor Inti Udara
    Induktor udara merupakan jenis induktor yang intinya terbuat dari udara. Jenis induktor ini cocok digunakan pada frekuensi tinggi dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap arus listrik yang kuat.
  2. Induktor Inti Ferit
    Induktor ferit memiliki inti yang terbuat dari bahan ferit yang merupakan bahan keramik yang dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat. Induktor ferit umumnya digunakan pada frekuensi rendah dan memiliki keuntungan berupa ukurannya yang kecil dan harganya yang terjangkau.
  3. Induktor Inti Besi
    Induktor besi memiliki inti yang terbuat dari besi atau campuran dan baja. Jenis induktor ini cocok digunakan pada frekuensi rendah hingga menengah dan memiliki induktansi yang tinggi serta tahan terhadap arus listrik yang besar.
  4. Induktor Inti Toroid
    Induktor toroid meiliki inti berbentuk donut dan terbuat dari bahan ferit atau besi. Jenis induktor ini memiliki keuntungan berupa medan magnetik yang terkonsentrasi dan minim kebocoran medan magnetik.
  5. Induktor Inti Laminasi
    Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan logam diberikan Isolator.
  6. Induktor Variabel
    Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang dapat diputar-putar.


[BACA: "Jenis-jenis Komponen Induktor dan Pejelasannya"]


Komponen Aktif

Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya membutuhkan sumber tegangan maupun sumber arus dari luar.

4. Dioda

Dioda adalah salah satu jenis komponen elektronika yang memungkinkan arus listrik mengalir hanya pada satu arah saja. Sedangkan arus pada arah sebaliknya dihambat atau diblokir. Dioda terdiri dari dua elektroda yaitu anoda dan katoda, serta memiliki dua jenis matrial semikonduktor yang saling bertautan, yaitu lapisan P (positif) dan lapisan N (negatif).

Fungsi Dioda

Dioda memiliki fungsi sebagai penghantar arus listrik hanya pada satu arah dan menghambat arus pada arah sebaliknya. Fungsi dioda ini memungkinkan dioda digunakan dalam berbagai aplikasi elektronika, antara lain:

  1. Penyearah Arus: Dioda dapat digunakan sebagai penyearah untuk mengubah arus AC menjadi arus DC (arus searah), yang digunakan dalam sirkuit listrik dan elektronika seperti charger dan power supply.
  2. Pendeteksi: Dioda dapat digunakan sebagai pendeteksi sinyal dalam aplikasi radio dan televisi, dimana dioda digunakan untuk memisahkan sinyal modulasi informasi dari sinyal pembawa.
  3. Penyetabil tegangan: Dioda zener dapat digunakan sebagai stabilisator tegangan untuk menjaga agar tegangan tidak melebihi batas maksimum atau minimum dalam suatu sirkuit.
  4. Pemutus Arus (saklar): Dioda dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika untuk memutus dan menghubungkan aliran arus pada waktu tertentu.
  5. Proteksi Rangkaian: Dioda dapat digunakan sebagai pelindung dalam rangkaian elektronika untuk mengurangi atau membatasi arus yang melewati komponen yang sensitif seperti dioda varistor yang digunakan sebagai surge protector
  6. Fotodioda: Dioda dapat digunakan sebagai sensor cahaya dalam aplikasi seperti kamera digital, sensor optik dan sebagainya.


Jenis-jenis Dioda

  1. Dioda Biasa
  2. Dioda Zener
  3. Dioda Schottky
  4. LED
  5. Dioda Varactor
  6. Dioda Foto


[BACA: "Jenis-jenis Komponen Dioda dan Pejelasannya"]


5. Transistor

Transistor adalah salah satu komponen dasar dalam rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai pengatur aliran listrik. Transistor terdiri dari tiga lapisan bahan semikonduktor yang disebut sebagai emitter, base dan collector.

Emitter adalah lapisan paling luar pada transistor yang memiliki muatan negatif dan berfungsi sebagai sumber elektron. Collector adalah lapisan paling dalam pada transistor yang memiliki muatan positif dan berfungsi sebagai penampung elektron. Sedangkan base adalah lapisan tengah pada transistor yang memiliki ketebalan sangat tipis dan dapat mengatur aliran elektron dari emitter ke collector.

Transistor memiliki beberapa aplikasi penting dalam rangkaian elektronika seperti sebagai amplifier, switch, dan oscillator. Sebagai amplifier, transistor dapat memperkuat sinyal listrik. Sebagai switch, transistor dapat mengontrol aliran listrik dalam sebuah rangkaian.

Fungsi Transistor

Transistor merupakan salah satu komponen dasar dalam rangkaian elektronika modern dan memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

  1. Penguat tegangan dan daya
  2. Stabilisasi tegangan
  3. Mixer
  4. Osilator
  5. Modulasi
  6. Switch (Pemutus dan penyambung aliran listrik)

Jenis-jenis Transistor

  1. 1. Transistor Bipolar
    • NPN (Negatif-Positif-Negatif)
    • PNP (Positif-Negatif-Positif)
  2. 2. Transistor Field Effect (FET)
    • JFET (Junction Field Effect Transistor)
    • MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Transistor)
    • UJT (Uni Junction Transistor)

[BACA: "Jenis-jenis Komponen Transistor dan Pejelasannya"]


6. Integrated Circuit (IC)

IC (Integrated Circuit) atau sirkuit terpadu adalah komponen elektronika yang terdiri dari sejumlah transistor, dioda, resistor dan kapasitor yang telah dipadatkan ke dalam satu chip semikonduktor. IC digunakan dalam berbagai perangkat elektronika termasuk telepon seluler, komputer, televisi, sistem navigasi dan banyak lainnya.

Komponen utama dari adalah transistor, yang berfungsi sebagai saklar elektronik. Transistor dapat memperkuat sinyal atau mengontrol arus listrik dalam sirkuit. Selain itu, dioda juga merupakan komponen penting dalam IC yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik hanya dalam satu arah, sehingga dapat digunakan dalam pengaturan daya dan deteksi sinyal.

Fungsi IC

IC memiliki berbagai fungsi dalam perangkat elektronika, antara lain:

  1. Penguat sinyal
  2. Pengatur daya
  3. Pengontrol logika
  4. Pemrosesan sinyal
  5. Konversi Sinyal
  6. Memori atau Penyimpanan data
  7. Komunikasi
  8. Sensor


Jenis-jenis IC

  1. TTL
  2. CMOS
  3. Linear IC
  4. Op-Amp
  5. Memory IC
  6. Power Management IC
  7. Microcontroller IC


[BACA: "Jenis-jenis Komponen IC dan Pejelasannya"]


Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi IC semakin berkembang dan telah memungkinkan pengembangan sirkuit terpadu yang lebih kompleks dan berdaya tinggi. Dan akan menghasilkan peningkatan kecepatan, kapasitas, dan efisiensi dalam perangkat elektronik yang menggunkan IC.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Accept !